Penyakit merupakan sesuatu yang bersifat merugikan untuk diri baik yang
bersifat fisik maupun mental. Penyakit secara fisik mungkin dapat dengan
mudah terdeteksi sehingga dapat diketahui cara pengobatannya. Namun
bagaimana dengan penyakit yang menyerang mental manusia????. Penyakit
ini tidak nampak dan terdakang sulit untuk kita ubah karena biasanya
merupakan kebiasaan dalam diri. Berikut ini adalah 10 jenis penyakit
yang terkadang mungkin ada dalam diri anda dan seharusnya anda pahami
dan hilangkan.
1. MENYALAHKAN ORANG LAIN
Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu “siapa” Bukan “apa” penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu “apa” sebabnya, bukan “siapa”. Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas.
Kekanak-kanakan. Kenapa ? Anak-anak
selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh,” Adik
tuh yang salah”, atau ” mbak tuh yang salah”. Anda pakai celana monyet
aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.
2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan MENGAKUI KESALAHAN.
Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda
bohong. “Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat
dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP,
wah nggak bisa deh. Dia punya waktu
banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh”. Penyakit ini seperti kanker,
tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai
“improper guilty feeling”.
Jadi walau yang salah partner, anak
buah, atau bahkan atasan, berani bilang “Saya kok yang memang salah,
tidak mampu dsb”. Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa in
feri or, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan
keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan
orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita
tidak punya.
3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA
Kita sering terpaku dengan kesibukan
kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai
target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka
pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari
yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama
saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik.
Temannya bilang:
“Nah tuh ada kelinci, kejar aja”. Dia
kejar itu kelinci, wesss…., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot
ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli
apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing
kembali lagi ke temannya dan diketawain.
“Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang”.
“Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih”.
Kalau “GOAL” kita hanya untuk “FUN”, isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.
4. MEMPUNYAI “GOAL”, TAPI NGAWUR MENCAPAINYA
Biasanya dialami oleh orang yang tidak
“teachable”. Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah,
arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi
dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini
pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya
ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya :
Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.
5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan
yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau
kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit.
Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia
bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali.
Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai
sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda
disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak
tuh? Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.
6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI
Analoginya begini : Pesawat terbang
untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing
737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam.
Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja,
muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai
kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan
?
7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh,
tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan
yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja.
Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.
8. TERLALU CEPAT MENYERAH
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal,
tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa
diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.
9. BAYANG BAYANG MASA LALU
Wah puitis sekali, saya suka sekali
dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang
kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk
langkah kita berikutnya. Apalagi
kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. “Waktu” itu maju kan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ?
kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. “Waktu” itu maju kan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ?
Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja
ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil,
pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.
10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome.
Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses
kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi.Sudah puas dengan sukses
kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: “Saat yang paling berbahaya
datang bersama dengan kemenangan yang besar”. Itu saat yang paling
berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan
goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang
besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus
takabur
Sudah saatnya kita memperbaiki kehidupan kita. Kesempatan terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin maju.
Sudah saatnya kita memperbaiki kehidupan kita. Kesempatan terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin maju.
Action may not always bring success, but there is no success without action.
“Usaha
dan tindakan tidak selalu menghasilkan keberhasilan/ sukses, tetapi…
Tidak ada keberhasilan dan sukses TANPA usaha dan tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar